Waspada Maraknya Tukang Parkir Tak Bertanggung Jawab
Hai gaes, kali ini saya akan
posting tulisan saya ini dan membahas tentang judul diatas. Kenapa sih kita
harus tetep waspada sama tukang parkir? Padahal kan kita sudah bayar dia untuk
jagain motor atau mobil kita, lalu apa lagi yang diragukan?
Pasalnya banyak sekali kejadian
kehilangan, entah itu helm, motor, barang bawaan, spion mobil dan lain
sebagainya, dan mirisnya ketika kejadian itu tukang parkir sedang jaga, lalu
siapa yang akan tanggung jawab? Apakah tukang parkir mau untuk mengganti
kerugian yang sudah kita alami? Belum tentu juga gaes.
Ada sedikit cerita yang kurang
berkenan dari tukang parkir yang menimpa temen saya, sebut saja namanya Mawar.
Mawar mengalami kejadian buruk saat sedang memarkie motornya di sebuah warung
makan ternama dan terlaris di kota malang.
Pada waktu itu sekitar jam 19.00
WIB Mawar pergi ke tempat makan tersebut, di tempat makan tersebut tersedia
lahan parkir dan petugas parkir, biasanya memakai rompi resmi tukang parkir
daerah, lalu setelah memarkir motornya si Mawar memesan makanan dan setelah
selesai makan Mawar pergi untuk pulang ke kosnya yang tempatnya tidak jauh dari
tempat makan tersebut, tiba-tiba Mawar kaget mendapati motornya yang rusak,
kabel speedometer putus, kaca speedometer pecah, body stir pecah dan stir yang
tidak center, lalu Mawar bertanya pada tukang parkir dan barulah tukang parkir
bilang kalau motornya roboh, di sini tukang parkir tidak menjelaskan robohnya
karena kelalaiannya atau bagaimana, sontak Mawar yang notabene cerewet langsung
memarahi tukang parkir tersebut dan meminta ganti rugi pada tukang parkir
tersebut.
Tukang parkir tersebut masih
duduk di bangku SMP, namanya Diki dan Diki tidak ada terucap kata untuk meminta
maaf pada Mawar dan Mawar tidak tinggal diam, ia menelpon pihak manager dari
tempat makan tersebut dan mendapatkan jawaban bahwa pengelola parkir bukan dari
pihak tempat makan tetapi ada sendiri dan Mawar diberikan nomor teleponnya.
Jadi singkat cerita Mawar ini
menelpon ketua asosiasi tukang parkir di daerah situ yang bertanggung jawab
apabila ada kejadian yang menimpa anak buahnya. Mawar meminta ganti rugi tetapi
bapak ketua tersebut meminta motornya di bawa kerumahnya agar bapak ketua ini
bisa melihat seberapa parah rusaknya dan siap menggantinya dengan onderdil
bekas yang barangnya masih dalam kondisi bagus sekitar 75-80%. Mawar tidak mau,
ia ingin di ganti dengan onderdil baru dan mengajak bapak tersebut ke ahas
tetapi bapak tersebut bersikeras tidak mau, akhirnya mereka terlibat cekcok di
telepon, Mawar tidak mungkin ke rumah bapak tersebut, karena Mawar tidak tahu
daerah rumah bapak tersebut dan takut (tau sendiri lah yaa). Lalu Mawar sudah
malas karena pada awalnya Mawar bertanya dan meminta ganti rugi dengan
baik-baik tetapi bapak tersebut menjawab dengan nada tinggi dan marah, Mawar
tidak terima sehingga terjadilah cekcok tersebut, karena Mawar disini merasa
sebagai korban malah di persulit, seperti itu.
Mawar mengambil jalan tengah
yakni dengan membawanya ke bengkel dan tidak jadi meminta ganti rugi, karena
birokrasi yang terlalu ribet akhirnya Mawar terpaksa merogoh kocek hingga ratusan ribu untuk
memperbaiki motornya.
Mawar mengirim SMS pada bapak
tersebut dan menjelaskan bahwa tidak jadi meminta ganti rugi dan bapak tersebut
baru meminta maaf. Lalu sulitkah mengucap kata maaf pada seseorang? Terlihat
simpel memang tetapi banyak orang yang meremehkan kata maaf ini. Apakah
seseorang akan minta maaf jika tau dirinya tidak akan bertanggung jawab?.
Untuk pembaca sekalian, harap
berhati-hati dalam memilih tempat parkir, jangan lupa pastika motor di posisi
yang aman walaupun di tempat parkir, pilihlah tanah yang datar untuk
menanggulangi motor roboh, kemudian barang bawaan berharga di motor atau di
mobil dibawa masuk saja karena ada kasus lain yang sempat kehilangan tas bahkan
barang belanjaan, helm harap di taruh bawah jok motor atau di gantung di bawah
jok motor. Tetap waspada ya gaesss... 😊