Analisis Kasus Membawa Kabur Kekasih Dibawah Umur (Jurusan Hukum)
Kasus = Penculikan
Diketahui = Budi dan Lastri adalah sepasang kekasih dibawah umur
Kronologi = Budi dan Lastri adalah sepasang kekasih, Budi berniat ingin meminang Lastri, dan menemui orang tua Lastri, tetapi niat baiknya di tolak oleh orang tua lastri, kemudian Budi pulang ke rumah asalnya yang berada di Surabaya. Tak seberapa lama Lastri menyusul Budi ke Surabaya, tanpa sepengetahuan orang tuanya. Budi sudah memperingatkan Lastri untuk kembali kerumah tetapi Lastri tetap tidak mau dan ingin tinggal di sana bersama Budi, bahkan Budi juga menyuruh Lastri pulang dengan alasan tidak enak dengan tetangga. Keesokan harinya orang tua Lastri datang bersama polisi untuk menjemput Lastri dan menangkap Budi.
Ditanya = Salahkah si Budi?
Jawaban =
Dalam kasus lain banyak sekali terjadi kasus penculikan yang memang dilakukan karena tidak direstui oleh kedua orang tua, dan kebanyakan pihak laki-laki membawa kabur perempuannya. Dan dalam kasus ini dapat dikenai pasal 332 ayat (1) ke-1 dengan acaman maksimal tujuh tahun hukuman penjara, yakni barang siapa membawa pergi seorang perempuan yang belum dewasa tanpa dikehendaki orang tua atau walinya tetapi dengan persetujuan perempuan itu baik dalam maupun luar perkawinan.
Dalam kasus Budi ini, tetap Budi yang bersalah, mengapa? Karena ada pasal 322 ayat (2) yang berbunyi bahwa penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan. Dengan kata lain walaupun Budi tidak menghendaki Lastri menyusulnya ke Surabaya bahkan atas kehendak Lastri pribadi, Budi tetap dikenai hukuman penjara selama tujuh tahun, karena orang tua Lastri mengadukan Budi ke kantor polisi.
Kasus ini juga memperkuat teori dalam undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Menurut pasal 1 angka 1 UU perlindungan anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Maka dalam kasus ini Budi tetap bersalah.
Menurut saya, Budi bisa saja terbebas dari ancaman pidana jika dari awal Budi memberitahu orang tua Lastri bahwa Lastri menyusulnya ke Surabaya dan meminta baik-baik orang tua Lastri untuk menjemputnya.